Mengetahui Penyebab Kerusakan Pada Cat Mobil
Kondisi sempurna, memang selalu menjadi idaman para pemilik kendaraan, terutama mobil. Bagian eksterior yang menjadi bagian paling sering terjadi timbulnya kerusakan. Sebelum melakukan perbaikan, berikut kami berikan sedikit penjelasan mengenai penyebab kerusakan pada cat kendaraan.
Banyak hal menyebabkan kerusakan secara alami pada bagian eksterior. Yang pertama disebabkan oleh iklim tropis di Indonesia. Perubahan suhu yang ekstrim, dari dingin ke panas atau pun sebaliknya juga sangat mempengaruhi.
Air hujan yang membasahi mobil memiliki kandungan mineral, sedangkan mineral mengandung zat asam yang menjadi musuh utama cat mobil. Perubahan suhu dari dingin ke panas, membuat cepat terjadinya reaksi kandungan zat asam masuk ke dalam permukaan cat. Tak heran jika mobil yang jarang dicuci, akan lebih cepat menjadi kusam sehingga tidak memiliki penampilan yang menarik.
Setiap masalah pasti ada solusinya. Begitu juga ketika Anda menghadapi masalah yang ada pada cat mobil, pasti ada jalan keluarnya untuk tetap menjaga penampilan kendaraan kesayangan. Ada baiknya sebelum melakukan perbaikan pada cat, Anda harus mengetahui terlebih dahulu jenis kerusakannya, sehingga Anda tidak salah menanganinya.
Cat kusam
Cat kusam dapat timbul akibat dari zat asam yang ada pada kandungan mineral di air, sehingga terjadinya oksidasi pada cat mobil Anda. Jurus jitu untuk menetralkan air dari zat asam dengan menggunakan shampo mobil yang tepat.
Shampo mobil yang baik mampu menurunkan kadar pH air hingga 6 – 7 pH. Dengan begitu air akan lebih aman terkena cat mobil, karena kandungan asam telah dinetralkan oleh shampo mobil tersebut.
Untuk mengembalikan warna agar berkilau kembali, Anda bisa melakukan polishing dan waxing. Dengan begitu permukaan pernis yang berada di paling atas akan terkikis demi mengembalikan kilau dari cat.
Baret Halus
Berdasarkan bentuknya, baret halus terbagi menjadi dua, yaitu swirl mark dan spider wap. Swirl mark dapat timbul akibat proses pencucian kendaraan yang kurang tepat, biasanya orang awam melakukan pencucian secara acak.
Cara mencuci yang baik ialah dimulai dari bagian atas dan diakhiri dengan bagian bawah. Bagian bawah terakhir, karena banyak mengandung kotoran yang berasal dari cipratan kotoran dari ban. Sehingga dengan cara pencucian seperti itu, Anda dapat meminimalkan timbulnya swirl mark.
Sedangkan spider wap, merupakan baret yang berbentuk seperti jaring laba-laba, efek dari pemilik kendaraan yang melakukan pembersihan debu menggunakan kain lap atau lap chamois tanpa menggunakan air.
Cara menghilangkan swirl mark dan spider wap cukup mudah, karena masih tergolong dalam kerusakan ringan pada cat. Cukup dengan melakukan polishing dan diakhiri dengan waxing sebagai perlindungan, baret halus pun dapat hilang.
Bug dan Tar
Tidak dipungkiri kotoran burung, getah pohon dan aspal juga dapat menempel pada cat kendaraan Anda. Tar tergolong kerusakan yang ringan, karena untuk menghilangkannya lebih mudah dibandingkan bug, karena letak tar masih berada di permukaan pernis. Cukup menggunakan material abrasif khusus untuk menghilangkan noda aspal, sehingga tar pun lenyap.
Namun berbeda dengan kotoran burung yang menempel pada cat mobil Anda. Ketika ada noda tersebut, segera mungkin dibersihkan, karena kotoran burung memiliki tingkat keasaman yang tinggi.
Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, pernis akan rusak dengan indikasi cat terlihat pecah. Kondisi tersebut menandakan zat asam telah masuk ke dalam lapisan cat, sehingga cat akan terlihat cacat.
Anda pun bisa menggunakan material abrasif yang mengandung zat solvent, sehingga lebih mudah menghilangkan noda bug dan tar.
Memperbaiki Warna Plastik
Bagian plastik pada eksterior mobil yang tidak diberi siraman cat, akan lebih mudah berubah warna jika terkena sinar matahari secara terus menerus. Oleh sebab itu perawatan pun dibutuhkan agar warna plastik tidak berubah.
terima kasih telah berkunjung ke web kami.. :) -